Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menunjukkan bahwa kalimat yang diridhai oleh Allah Ta’ala, dijamin dapat menyelamatkan dan menjadikan kita bahagia bahkan mencapai derajat yang setinggi-tingginya di sisi Allah SWT adalah dzikir kepada Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda,
"Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang sebaik-baik amal kalian, yang paling bersih di sisi Maharaja kalian, amalan yang paling tinggi (yang mengangkat) derajat kalian, dan lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas maupun perak, juga lebih baik (bagi kalian) daripada kalian bertemu musuh kalian, kemudian kalian memenggal leher mereka atau mereka memenggal leher kalian?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Tentu (wahai Rasulullah)." Beliau bersabda, "Dzikir kepada Allah Ta’ala." (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan al-Hakim).
Maka sekarang tergantung kita, apakah kita sebagai umat, sebagai bangsa, sebagai generasi, ingin tetap mempertahankan kedudukan yang mulia dan tertinggi itu, atau malah kita tidak mau peduli dan tidak mau sadar bahwa kita sedang menukik terjun ke dalam jurang kehinaan dan kehancuran umat dan bangsa.
Tiada cara untuk bisa mempertahankan kedudukan termulia dan tertinggi itu selain dari bersyukur kepada Allah SWT, senantiasa mensyukuri nikmat kesehatan lisan, dengan berupaya mengguna-kannya untuk mengucapkan kalimat yang diridhai Allah Ta’ala semata, menggunakan lisan hanya untuk menyeru kepada Allah SWT, memperbanyak dzikir di manapun berada, sehingga bibir senantiasa basah oleh dzikir.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya oleh seorang sahabat, "Duhai Rasulullah, sesungguhnya syari'at Islam telah terlalu banyak yang harus aku jalankan, maka beritahukan kepadaku apa yang dapat aku pegangi (terus menerus)." Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
"Lidahmu tidak henti-hentinya basah dari dzikir kepada Allah." (HR. at-Tirmidzi).
Di samping itu juga, sangat dianjurkan bahkan akan memperoleh satu kedudukan yang tinggi jika kita menggunakan lisan untuk bermudzakarah, menyebarkan, dan menuntut ilmu. Allah Ta’ala berfirman,
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Al-Mujadilah: 11).
Apabila kita tidak mampu untuk berkata yang baik, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberi satu solusi jitu yaitu, "Diamlah!"
Karena diam itu mampu menahan seorang hamba agar tidak jatuh ke dalam jurang kehancuran.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Siapa yang diam, niscaya akan selamat." (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, ad-Darimi, Ibnul Mubarak, Ibnu Abi ad-Dunya).
Dengan diam, kita akan selamat dari jurang neraka, seperti yang diperingatkan oleh Rasulullah dalam haditsnya, "Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat dari yang dimurkai Allah SWT yang tidak diperhatikannya, sehingga Allah melemparkannya disebabkan kalimat itu ke dalam Neraka Jahanam." (HR. al-Bukhari).http://www.alsofwah.or.id
Sesungguhnya perkataan yang tidak baik dapat menyebab-kan kehancuran dan kesengsaraan di dunia dan di akhirat, semua itu dikarenakan tidak mau mengendalikan lisan atau tidak bisa diam.
sumber
Manfaat Diam
Pertama, merupakan Ibadah tanpa hrs lelah;
Kedua, merupakan hiasan diri tanpa perhiasan;
Ketiga, wibawa tanpa kekuasaan.
Keempat, benteng tanpa dinding;
Kelima, tidak perlu meminta maaf pada siapapun;
Keenam, malaikat pencatat amal rehat;
Ketujuh, penutup keburukan dan sisi-sisi kejahiliyahan diri.
Dgn diam, kita mndptkn kekuatan hebat untk berfikir scr mendlm ttg apa yg trjdi di sekelilingmu kita
Serta dg diam pula kita dpt konsentrasi penuh ttg rasionalitas sbh jwb
Bs jd diam terasa oleh org lain sbg serangan terselubung yg menjdknny smkn mendongkol, shg anda mjdi lbh kuat tanpa hrs berbicara
Di saat-saat genting, diam dan senyum dpt mlhrkn sikap dihormati, sblknya, perlawanan dan perdebatan dpt membuat semakin menjauh dan dendam
Dgn diam, anda telah menghancurkan berbagai senjata org yg berseteru denganmu, serta mengagumkan org yg bersimpati dg kesabaran anda
Diam karenanya tlh mnjd guru yg baik agar anda belajar mnjdi pendengar, mampu menerima kritik dmn bnyk org tlh kehilangan sifat mulia ini
Ditulis Oleh:: Ihsan Fajar Ramadhan
Semoga Bermanfaat..
Posting Komentar