Mahasiswa Aceh Demo Tolak Pelemahan Syariat Islam

0 komentar

Hidayatullah.com--Ratusan massa dari Kasatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh, Selasa (16/10/2012) berunjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh. Mereka menegaskan penolakan dan perlawanannya terhadap upaya pihak-pihak tertentu yang ingin melemahkan dan melakukan pembusukan terhadap penegakan syariat Islam di Aceh.

Massa KAMMI Aceh mengusung sejumlah poster dan spanduk, di antaranya berbunyi “Tolak Intervensi Asing! Save Syariat” dan “Syariat Islam Underattack, Rakyat Aceh Harus Siaga, Save Syariat!” 

Selain itu ada juga poster yang berbunyi “Tolak Pelemahan Syariat Berkedok HAM, Save Syariat” dan “Jangan Sangkut Pautkan HAM dengan Syariat” serta “Tolak Pembusukan, Save Syariat”. 

Unjuk rasa serupa juga dilakukan para aktivis KAMMI di hampir seluruh Aceh, hari Selasa. Tema yang mereka usung sama. Pada intinya, mengimbau berbagai pihak untuk “save syariat” dan melawan pihak-pihak yang merongrong tegaknya syariat di Bumi Aceh.

Saat para aktivis KAMMI Aceh itu berorasi, mereka menyatakan bahwa syariat Islam di Aceh terus diserang dari segala penjuru. “Serangan itu tampak jelas dari timpangnya pemberitaan syariat Islam di media massa. Hal itu terlihat mulai dari kasus bunuh diri PE  di Langsa yang di-blow up para jurnalis tertentu secara berlebihan, hingga upaya pendangkalan akidah yang dilakukan LSM dan NGO yang membawa misi agama non-Islam ke Aceh, seperti terungkap di Aceh Barat,” kata Ketua Umum KAMMI Aceh, Faisal Qasim SH, seperti dimuat laman Serambi Indonesia.

Ia menengarai, ada sebuah konspirasi besar untuk menggagalkan syariat Islam di Aceh. Bahkan ada pihak-pihak yang secara sistematis berencana membubarkan syariat Islam. “Kami melihat ada upaya dari kelompok-kelompok yang terstruktur ingin membubarkan syariat Islam di Aceh. Menyikapi hal itu KAMMI Aceh mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk bersama-sama melawan upaya kelompok tersebut,” kata Faisal dalam orasinya. 

Pelaksanaan syariat Islam di Langsa belakangan ini mendapat sandungan berupa ancaman bunuh terhadap Kepala Dinas Syariat Islam setempat, Drs Ibrahim Latief MM, setelah ia menghentikan pertunjukan organ tunggal (keyboard) pada malam hari. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih menegakkan syariat Islam di kota itu, meski tantangan yang ia hadapi tidak kecil. 

Sementara itu, di Aceh Barat marak terjadi upaya pendangkalan akidah bahkan pemurtadan, dengan bergabungnya puluhan warga setempat ke dalam ajaran Laduni yang dinyatakan MPU setempat sebagai ajaran sesat. Situasi di Aceh Barat tambah galau dengan terungkapnya kegiatan sebuah LSM lokal yang melakukan pendangkalan akidah terhadap murid-murid SD dan madrasah aliyah yang disusupkan melalui kursus bahasa Inggris dan komputer.*

sumber 
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. Khazanah Islami - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger