Ada dua orang bersaudara. Yang satu ahli ibadah sedangkan yang satu lagi tukang maksiat. Suatu hari tukang ibadah digoda oleh nafsunya untuk mengikuti syahwatnya. Nafsunya memprovokasi bahwa dirinya sudah sangat lama menghabiskan umurnya dalam beribadah.
Adapun saudaranya yang tukang maksiat, dalam hatinya, berkata, “Saya telah menghabiskan umurku dalam kemaksiatan. Sedangkan saudaraku terus-terusan beribadah. Saudaraku akan masuk surga sedangkan saya akan masuk neraka. Demi Allah, saya akan tobat dan naik ke tempat saudara ku untuk ikut serta beribadah dengannya. Saya akan menggunakan sisa umurku untuk beribadah dengannya. Saya akan menggunakan sisa umurku untuk beribadah. Semoga Allah memaafkanku.” Maka, dia naik ke atas menemui saudaranya dengan niat tersebut.
Sementara itu, saudaranya yang sedang di atas dan bermaksud turun ke bawah dengan niat untuk melakukan maksiat sedang menuruni anak tangga. Tiba-tiba, kakinya terkilir dan jatuh ke bawah. Jatuhnya tepat sekali menimpa saudaranya yang akan naik ke atas dengan niat bertobat. Keduanya meninggal seketika. Si tukang ibadah dibangkitkan oleh Allah dalam keadaan berniat maksiat sedang si tukang maksiat dibangkitkan oleh Allah dalam keadaan berniat untuk beribadah.\
Sumber : Buku : "Menggapa Hikmah dari Kisah" (Kumpulan Kisah dari Buku Imam Al - Ghazali), pengumpul : Isyan Basya, Hasyimi, Januari 2005.
Posting Komentar