Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) meningkatkan level peringatan gas buang knalpot diesel sebagai salah satu pemicu kanker. Karenanya, WHO mengimbau adanya standar emisi yang lebih ketat serta menyamakan risiko gas buang knalpot dengan asap rokok.
Pengumuman itu disampaikan setelah pakar-pakar internasional selama seminggu mengkaji ulang penelitian baru, termasuk kajian jangka panjang atas 12 ribu penambang yang terpapar gas buang diesel. Hal ini diharapkan bakal mendorong banyak negara memperketat standar emisi diesel.
Dengan naiknya level peringatan ini, WHO mengharapkan institusi bisnis melakukan berbagai inovasi alternatif bahan bakar. Dicontohkan seperti bahan bakar rendah-sulfur, desain mesin baru dan kendali gas buang yang lebih baik, terutama di Amerika Utara dan Eropa.
"Bukti ilmiah menyimpulkan knalpot mesin diesel menyebabkan kanker paru-paru pada manusia yang terpapar secara terus menerus," ujar Dr Christopher Portier, pemimpin peneliti kajian gas buang diesel, seperti dikutip BBC dan dilansir JPNN, Rabu (13/6/2012).
Mengingat dampak kesehatan dari paparan partikulat diesel, maka pemakaiannya harus dikurangi seluruh dunia, lanjutnya. Namun,dampak pada populasi lebih besar yang terkena paparan lebih rendah dan dalam waktu dekat, masih belum diketahui.Pengumuman itu disampaikan setelah pakar-pakar internasional selama seminggu mengkaji ulang penelitian baru, termasuk kajian jangka panjang atas 12 ribu penambang yang terpapar gas buang diesel. Hal ini diharapkan bakal mendorong banyak negara memperketat standar emisi diesel.
Dengan naiknya level peringatan ini, WHO mengharapkan institusi bisnis melakukan berbagai inovasi alternatif bahan bakar. Dicontohkan seperti bahan bakar rendah-sulfur, desain mesin baru dan kendali gas buang yang lebih baik, terutama di Amerika Utara dan Eropa.
"Bukti ilmiah menyimpulkan knalpot mesin diesel menyebabkan kanker paru-paru pada manusia yang terpapar secara terus menerus," ujar Dr Christopher Portier, pemimpin peneliti kajian gas buang diesel, seperti dikutip BBC dan dilansir JPNN, Rabu (13/6/2012).
Departemen Kesehatan Inggris menyatakan akan berhati-hati atas laporan tersebut. Pasalnya, polusi udara adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan dan merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, hasil penelitian dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika (JAMA) yang menggabungkan hasil dari 34 penelitian, menemukan hubungan secara statistik yang signifikan antara risiko serangan jantung dan sejumlah besar polutan udara, kecuali ozon.*
SUMBER
Posting Komentar