Bersikap sewajarnya

0 komentar


Keadilan adalah merupakan tuntutan akal dan juga syariat.Keadilan adalah tidak terlalu berlebih lebihan terhadap sesuatu,tidak pula meremehkannya,tidak terlalu boros, dan tidak menghambur hamburkannya.Barangsiapa menginginkan, ia hendaklah mengendalikan setiap perasaan dan keinginan agar mampu bersikap adil di dalam setiap keadaan, samada ketika senang ataupun ketika marah, dan ketika gembira mahupun ketika sedih.Betapapun, tindakan berlebihan dan melampaui batas dalam menyingkap segala peristiwa merupakan wujud kezaliman kita terhadap diri kita sendiri.
Syariat sentiasa ditetapkan dengan prinsip keadilan.Demikian pula dengan kehidupan ini.Ia punberjalan sesuai dengan konsep keadilan pula.Manusia yang paling sengsara adalah mereka yang menjalankan kehidupan ini dengan hanya mengikuti hawa nafsu dan menuruti setiap dorongan emosi serta keinginan hatinya.Pada keadaan yang demikian itu, manusia akan merasa setiap peristiwa  menjadi sedemikian berat dan sangat membebani,seluruh sudut kehidupan ini menjadi semakin gelap gelita, dan kebencian,kedengkian serta dendam kesumat pun mudah bergolak didalam hatinya.
Dan akibatnya,semua itu membuat seseorang itu hidup dalam dunia khayalan dan ilusi.Ia akan memandang setiap hal didunia ini musuhnya.Ia menjadi mudah curiga dan merasa setiap orang disekelilingnya sedang berusaha menyingkirkan dirinya.Dan ia akan sentiasa di bayangi rasa was was dan kekhuatiran bahawa dunia ini setiap saat akan merenggut kebahagiannya.Demikianlah maka orang seperti itu sentiasa hidup dibawah naungan awan hitam kecemasan,kegelisahan dan kegundahan.
Menyebarkan desas desus yang boleh membuat orang lain gelisah sangat dilarang oleh syariat dan termasuk tindakan murahan.Dan itu, hanya akan dilakukan oleh orang orang yang tidak ada nilai nilai moral dan jauh dari ajaran ajaran ketuhanan.Begitulah maka………seperti maksud Al Quran yang berbunyi “………mereka mengira bahawa tiap tiap teriakan yang keras itu ditujukan kepada mereka.Mereka itulah musuh (yang sebenarnya)…………(Al Munafiqun:4)
Dudukanlah hati anda pada kerusinya, nescaya kebanyakan hal yang dikhuatirikannya tidak akan pernah terjadi.Dan sebelum sesuatu yang anda cemaskan itu benar benar terjadi,perkirakan saja apa yang paling buruk darinya.Dan kemudian persiapkan diri anda untuk menghadapinya dengan tenang hati.Dengan begitu,anda akan dapat menghindari semua bayangan bayangan  yang menakutkan yang telah merobek robek hati sebelum benar benar terjadi.
Hendaklah ditempatkan segala sesuatu itu sesuai dengan ukurannya.Jangan membesar besarkan persitiwa  dan masaalah yang ada.Bersikaplah secara adil,seimbang dan jangan berlebih lebihan! Jangan pula hanyut dalam bayang bayangan dan fatamorgana yang menipu.
Renungkanlah makna keseimbangan antara kecintaan dan kebencian yang di ajarkan dalam hadis Rasulullah SAW seperti berikut yang bermaksud: Cintailah kekasihmu sekadarnya saja, kerana boleh jadi dia akan menjadi orang yang kau benci satu ketika nanti.Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja, kerana boleh jadi dia akan menjadi kekasihmu suatu ketika nanti”.(Sumber: Laa Tahzan – karangan Dr ‘Ayidh bin ‘Abdullah Al Qarni).
Allah berfirman maksudnya: Mudah mudah Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang orang yang kamu musuhi diantara mereka.Dan Allah Maha Kuasa lagi Maha Penyayang (Al Mumtahanah:7).


Sesunggunya kebanyakan kekuatiran dan desas desus itu sedikit kebenarnya dan jarang pula benar benar terjadi.

[Rujukan: Buku Laa Tahzan oleh Dr ‘Ayidh bin ‘Abdullah Al Qarni terjemahan Noraine Abu]
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Copyright © 2011. Khazanah Islami - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger