Kepolisian Selidiki Kecelakaan Maut Ustad Jeffry



Penyebab meninggalnya Ustad Jeffry Al Buchori masih simpang siur. Sejauh ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa ustad gaul tersebut.
"Beliau mengalami cidera fatal di muka. Selain luka di muka, almarhum mengeluarkan darah dari telinga, hidung, dan mulut," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Sudarmanto, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (26/4).
Di tempat kejadian perkara terlihat garis panjang di trotoar yang ditabrak motor saat kecelakaan naas terjadi. Almarhum juga menabrak pohon palem hingga beberapa bagian bawahnya mengelupas.
Lantaran benturan keras itu, helm Uje diduga terlepas dan mengakibatkan beberapa luka fatal di bagian kepala. "Helmnya cukup bagus. Tapi mungkin karena laju kecepatan yang cukup tinggi, membuat helm tersebut terlepas," kata AKBP Sudarmanto.

Polisi Tegaskan, Penyebab Kecelakaan Ustad Jeffry Karena 'Human Error'


Pihak kepolisian menegaskan bahwa insiden yang dialami oleh Ustad Jeffry Al Buchori adalah kecelakaan tunggal akibat human error.
"Tidak ada faktor lain, dalam arti jalan tidak berlubang, penerangan jalan cukup terang, cuaca juga bagus dan arus lalu lintas sepi saat itu," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Sudarmanto, di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (26/04).
Kesimpulan itu diperoleh setelah penyidik meminta keterangan dari beberapa saksi yang berada di tempat kejadian saat kecelakaan terjadi. "Setidaknya ada tiga saksi yang dimintai keterangan, yakni sekuriti, Dani, pengawal Uje yang saat itu berada tepat di belakang motor almarhum, serta pemilik warung," tandasnya.
Ustad Jeffry Al Buchori meninggal dunia lantaran kecelakaan tunggal yang dialaminya di kawasan Pondok Indah sekitar pukul 03.00 WIB Jumat (26/4) dini hari. Meski sempat dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah, namun jiwanya tak tertolong.

Isak Tangis Iringi Pemakaman Ustad Jeffry Al Buchory


Jenazah Ustad Jeffry Al Buchory (Uje) tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Jakarta Pusat, Jumat (26/4) sekitar pukul 13.30 WIB. Iring-iringan salawat ikut mengantar aalmarhum hingga ke liang lahat.
Proses pemakaman dimulai sekitar pukul 14.10 WIB. Ribuan pasang mata memenuhi areal pemakaman. Mereka mengantar Uje ke tempat peristirahatan terakhir. Istri almarhum, Pipik Dian Irawati Popon Fatimah sempat tak sadarkan diri saat jenazah suaminya akan dikebumikan.
Ustad Jeffry Al Buchory meninggal di usia 40 tahun. Almarhum wafat akibat kecelakaan motor di Jalan Gedung Hijau Raya, Pondok Indah Jakarta Selatan, Jumat (26/4) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB.
Uje sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah, namun jiwanya tak tertolong.  Almarhum meninggalkan istri, Pipik Dian Irawati Popon Fatimah, serta tiga orang anak, Adiba Khanza Az Zahra, Mohammad Abidzar Al Aghifari dan Ayla Azuhro.

Ribuan Orang Antar Uje ke Pemakaman Bivak


Ribuan orang mengantarkan jenazah Ustadz Jeffry Al Bukhori (Uje) untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat. 
Sejak pukul 12.30 WIB, kedua arah di Jalan KH Mas Mansyur yang tepat berada di depan TPU Karet Bivak tempat Ustadz Jeffry dimakamkan mulai padat merayap. 
Jenazah ustadz yang akrab disapa Uje ini baru tiba di tempat pemakaman sekitar pukul 13.30 WIB di antar dengan mobil jenazah dari Yayasan Bunga Kemboja (YBK), dan dikawal ratusan jamaah bersepeda motor. 
Ribuan orang yang telah menunggu di depan TPU Karet Bivak menyambut kedatangan jenazah dengan salawat dan takbir. 
Sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah Uje selesai dimakamkan. Meski demikian ribuan pelayat masih berada di pemakaman, bahkan masih banyak yang berdatangan. 

Banyak rekan artis yang ikut hadir untuk melayat di TPU Karet Bivak, di antaranya Nia Daniati, David Khalik, personel grup band Raja, Tengku Wisnu. 
Menurut salah seorang penjaga TPU Karet Bivak, Uzril ratusan hingga ribuan orang sejak sekitar pukul 07.00 WIB sudah datang ke pemakaman. Mereka berjalan kaki ke liang lahat tempat Uje akan dimakamkan yang berjarak sekitar 200 meter dari gerbang TPU. 
Sebelumnya, jenazah Uje di shalatkan di Masjid Istiqlal usai Shalat Jumat. Ribuan jamaah ikut menshalatkan ustad yang dikenal gemar mengendarai motor besar ini. 
Uje meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah, setelah mengalami kecelakaan tunggal di daerah Pondok Indah pada Jumat dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB. 
Pihak kepolisian menduga menjadi penyebab meninggalnya ustadz muda ini akibat benturan di wajah sebelah kiri setelah sepeda motor menabrak pohon.(tp)

Sebelum Meninggal, Keluarga Sempat Larang Uje Pergi Naik Motor


Ustad Jeffry Al Buchori (Uje) meninggal akibat kecelakaan motor di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan,  Jumat (26/4) dinihari. Ia  sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah, namun Tuhan rupanya berkehendak lain. Almarhum mengembuskan nafas terakhir dalam usia 40 tahun.
"Saya tidak menyangka anak saya pergi secepat ini. Saya sangat kaget tiba-tiba dapat kabar dia (Uje) meninggal. Dia sudah dimandikan dan dikafani di RS Pondok Indah, diantar ke rumah pakai keranda dengan mobil jenazah dari rumah sakit," kata Umi Tatu, ibunda Uje kepada wartawan, Jumat (26/4) usai tahlilan di rumah duka, di Perumahan Bukit Mas Bintaro, Rempoa, Jakarta Selatan.
Sebelum Uje memutuskan untuk keluar rumah naik motor, Kamis (25/4) malam, pihak keluarga sempat melarangnya. Namun Uje tetap ingin pergi. "Semuanya sempat melarang, saya, ibu, dan anak-anak, kami khawatir dengan kondisi dia yang lagi kurang sehat, tapi dia tetap mau pergi, ya sudah kami izinkan," kata Pipik, istri almarhum.
Pipik menyampaikan suaminya punya alasan sendiri mengapa begitu ngotot ingin pergi membawa motor sebelum kecelakaan itu. "Dia bilang, motor ini dakwahnya Abi, karena ke manapun Abi pergi dengan motor selalu ada yang konsultasi terkait Islam, dakwah harus masuk ke masyarakat," kata Pipik mengikuti apa yang dikatakan almarhum.
Pipik mengatakan selain kurang sehat, sebenarnya Uje juga kelelahan karena kurang tidur. "Abi habis begadang bikin lagu, sudah ada lima lagu, memang stasiun TV sudah minta suami saya untuk menyanyikan lagu barunya," kata Pipik. "Belakangan ini Abi sering lemas dan pusing, tapi Abi gak pernah mau istirahat."

Detik-detik Kepergian Ustad Jeffry Al Buchori



Kepergian Ustad Jeffry Al Buchori menghentak banyak pihak, terutama kerabat dan keluarganya. Ustad gaul yang punya nama populer Uje itu mengembuskan nafas terakhir dalam insiden kecelakaan tunggal saat mengendarai motor besar di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (26/4) dinihari.
Menurut sang adik, Fajar Sidiq, yang saat itu turut beriringan mengendarai motor di belakang kakaknya, Uje sempat dicegah untuk tidak ke luar rumah karena kondisinya yang sedang tidak sehat. "Beberapa hari ini drop, kami sempat mencegah untuk tidak mengendarai motor,” ujarnya saat ditemui di rumah duka, Rempoa, Jakarta Selatan, Jumat (26/4) pagi.
Almarhum rupanya memaksakan diri untuk tetap menunggang motor kesukaannya itu. "Dia bilang mau menyelesaikan semua. Yang berangkat enggak semua motor besar. Saya ikut iring-iringan," imbuhnya.
Fajar menggambarkan, Uje sempat limbung dua kali sebelum akhirnya menabrak pohon di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. "Pertama, jatuh biasa karena aspal rusak. Kedua, pas mau salib mobil (motor Uje) oleng. Ia sempat jalan lagi sebelum akhirnya jatuh di Pondok Indah," kata Fajar  katanya lagi.
Tak lama setelah kecelakaan, Uje sempat dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah, namun sayang jiwanya tak tertolong. "Sampai UGD dia sudah enggak ada. Almarhum menderita kuka di kepala sebelah kiri," tandasnya.

Warga tabur bunga di lokasi kecelakaan Uje

Tak hanya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Ustaz Jeffry Al Buchori (Uje) yang diziarahi warga dan jemaahnya. Lokasi kecelakaan Uje di Jalan Gedung Hijau Raya, Kompleks Alam Asri, Blok PB 38, di depan rumah Nomor 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan, pun diziarahi.

Berdasarkan pantauan, banyak orang yang menabur bunga di pohon palem, di mana Uje mengalami kecelakaan. Mereka pun, memanjatkan doa untuk sang dai gaul.

Di pohon palem tersebut tertera tulisan "Mohon doanya untuk Ustaz Jeffri Al Buchori. Mari kita membaca surat Alfatihah," isi tulisan di sebuah bekas kardus.

"Iya saya ingin mendoakan beliau dan semoga dia mendapatkan tempat yang terbaik di alam sana. Jujur saya enggak nyangka dia pergi secepat itu," ungkap salah seorang peziarah, Tuti kepada wartawan, Sabtu (27/4/2013).

Tuti juga mengaku, merasa kehilangan sosok ustaz yang sangat peduli dengan anak-anak muda tersebut. Dia menambahkan, sengaja mampir untuk mendoakan almarhum Uje. "Ini kebetulan lewat. Mau pulang ke arah Bintaro. Saya tahu kabar Uje meninggal dari berita di TV," tandasnya.

Akibat banyaknya warga yang mengerumuni lokasi kecelakaan Uje, lalu lintas dari arah Pondok Indah menuju ke Pondok Pinang menjadi macet. Pasalnya, banyak sepeda motor yang terparkir di bahu jalan dekat lokasi kejadian.
sumber

Saat kecelakaan helm Uje terlepas

Saat kecelakaan di Jalan Gedung Hijau Raya, Pondok Indah, Jakarta Selatan, ternyata helm yang dikenakan Ustaz Jeffry Al Buchori (Uje) terpental. Hal inilah yang membuat luka di bagian kepala Uje cukup serius.

Seorang saksi mata yang berprofesi sebagai keamanan di sebuah rumah dekat lokasi kecelakaan Uje menuturkan, sesaat setelah kecelakaan tunggal itu terjadi.

"Saya sempat nolongin. Kedengaran kayak suara kenceng banget. Brak sreek. Saat itu saya lagi ngerokoktuh, lagi santai. Kagetkan, langsung saya keluar. Enggak tahunya ada kecelakaan," ungkap sang saksi mata tersebut yang enggan disebutkan namanya itu kepada wartawan, Sabtu (27/4/2013).

Tanpa berfikir panjang, pria setengahbaya itupun langsung menolong Uje yang sudah tak berdaya. "Saya langsung angkat tuh badannya. Saya enggak tahu kalau dia itu Uje, karena mukanya sudah bengkak semua dan darah ngucur. Helmnya juga mental," tegasnya.

Pria yang mengenakan baju loreng itu pun menceritakan, bagian wajah suami dari Pipik Dian Irawati ini ada sobekan, karena terkena serpihan kacamata. "Kacamata kacanya pecah sebelah kiri. Gagangnya juga patah terus kayak ada luka sobek di wajahnya," pungkasnya.

sumber

Setelah jatuh bersimbah darah, teman Uje panik

Sesaat setelah kecelakaan yang dialami oleh Ustadz Jeffry Al-Buchori, teman-temannya yang ingin membantu menolong terlihat panik. Pasalnya, bagian kepala pria yang akrab disapa Uje itu sudah berlumuran darah.

Pengakuan ini diungkapkan oleh seorang security rumah dekat lokasi kecelakaan di Jalan Gedung Hijau Raya, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Namun, sayangnya dia enggan membeberkan nama lengkapnya, dengan alasan tak mau diinterogasi polisi.

Menurutnya, sesaat setelah kecelakaan terjadi dia langsung menghampiri Uje yang sudah tak berdaya di dekat pohom palem di Kompleks Alam Asri, Blok PB 38, di depan rumah No 17.

"Saya bingung tuh, saya langsung buru-buru cari bantuan. Dua temennya juga panik. Saya disuruh bantuin, nah ini lagi dibantu kata saya," ungkapnya kepada Sindonews, Sabtu (27/4/2013).

Selang 10 menit, lanjut pria, yang mengenakan baju loreng itu, ada sebuah taksi lewat dan mereka pun segera membawa Uje. "Ada taksi warna biru kalau enggak salah. Tapi enggak tahu tuh taksi apaan. Langsung tuh dilariin ke rumah sakit," sambungnya.

Pria separuh baya itu pun tak tahu, kalau orang yang ditolongya itu adalah sang dai gaul. "Terus salah satu temannya kasih tahu kalau itu Uje. Kaget saya. Kan mukanya bengkak. Jadi saya enggak tahu," tegasnya.

Dia sempat merapihkan topi dan helm yang sempat terpental di dekat motor Kawasaki 650 cc tersebut. "Topi sama helmnya kan sudah disatuin sama motornya dan dibawa. Saya enggak megang," tutupnya.
sumber

Empat pertanda buruk Uje sebelum ajal menjemput

 Sebelum berkendara sepeda motor Kawasaki hijau nopol B 3590 SGQ CC 650 menuju kawasan Kemang, Ustad Jefry Al Bukhori sempat dilarang pergi keluarganya.
 
Pasalnya, kondisi kesehatan terakhir dai kondang itu, diketahui sedang sakit dan dalam kondisi kurang fit. Namun, Uje susah sekali dibawa berobat ke dokter meksi tubuhnya lemas dan kepalanya pusing.
 
"Beliau mau naik motor, banyak yang nyegah. Ibunya sudah bilang jangan ya nak, kan kamu sedang masuk angin, nanti jadi keliyengan. Lalu dia menjawab, tapi kan stasiun tivi minta bikin lagu, ada lima lagu salah satunya sama saya," kata  Pipik Dian Irawati Popon, isteri UJe saat ditemui di rumah duka usai acara tahlilan, Jumat (26/04/2013).
 
Pipik mengutarakan, sebelum perisitiwa kecelakaan itu terjadi, suami tercintanya itu kerap mengelap dan memandangi sepeda motornya. Bahkan, almarhum sempat berkata jika motornya itu merupakan 'nyawa'nya. Pasalnya, melalui  motor, dakwahnya bisa masuk dan diterima anak-anak muda yang kebanyakan hobi otomotif.
 
"Katanya dengan motor, beliau bisa masuk ke anak-anak muda yang biasanya naik motor. Kemana pun beliau pergi, selalu banyak yang berkonsultasi. Beliau selalu bilang, dakwah harus masuk ke hati mereka, enggak boleh mencaci maki," tutur Pipik menirukan perkataan mendiang suaminya itu.
 
Tanda-tanda kepergian Uje, kata Pipik, juga sudah terlihat dua hari sebelum terjadinya kecelakaan. Pada hari itu, suaminya tersebut memintanya ditemani mengobrol berdua.
 
Ketika itu alhamrhum suaminya itu, mendadak mengajaknya belajar menjadi mayit.
 
"Umi mau ngafanin Abi. Saya langsung bilang gak mau," kata Uje kala itu.
Pipik menambahkan, firasat lainnya juga ditunjukan Uje dengan memaparkan cerita jika kakaknya, almarhum Ustad Abdullah Riyad wafat pada usia 35 tahun saat sedang berdakwah.
 
"Ngomongnya udah mulai ngaco. Dia bilang, keluarga abi itu meninggalnya muda-muda. Saya bilang, jangan dulu, Abi masih dibutuhin orang banyak," paparnya.
 
Tak sampai disitu, sambung Pipik, di hari ulang tahunnya kemarin, suaminya itu mengatakan jika pada tahun depan tidak akan bertemu lagi. Di hari ulang tahunnya itu, Uje juga sempat berpesan kepada anak keduanya yang aneh-aneh.
 
"Beliau selalu berpesan, kalo abi yang enggak ada, Dede (panggilan anak kedunya) yang imamin Umi," terangnya tersedu-sedu.
 
Ia menambahkan, pada hari dimana ajal menjemput, suaminya itu diketahui pulang mengemudikan motor menuju ke rumah dengan kecepatan tinggi. Karena saking cepatnya, motor yang mengikuti di belakangnya tidak mampu mengejar.
 
"Katanya pulangnya beliau itu naik motor kencang banget, sampai gak kekejar yang lain. Sampai akhirnya beliau terjatuh. Ya Allah Ya Raab," jelasnya sambil istigfar.
sumber

Ucapan yg disingkat dan mangandung arti lain



=>Bagi akthy wa Ukhty yang
masih suka menggunakan
kata:ASS/ASKUM dalam ucapan
salam.
MOHD untuk panggilan
Nabi Muhammad.
MOSQUE untuk panggilan sebuah Masjid,
4JJI untuk panggilan ALLAH SWT.
MECCA untuk sebutan MEKAH.
Mari kita biasakan
sesuai dengan aturan,
Karna arti
dari kata² tersebut sangat jauh berbeda,Jika kita seorang
Muslim alangkah baiknya
meng-indahkan hal yang
mungkin kita anggap kecil tapi
besar makna & pengaruhnya.
Bismillah..
Jgn katakan MOSQUE tapi MASJID Karna organisasi
Islam menemukan bahwa
MOSQUE adalah NYAMUK.
Jgn
menulis MECCA tapi
MEKAH Karna MECCA adalah
RUMAH ANGGUR/BIR.
Jangan menulis MOHD tapi Nabi
MUHAMMAD Karna MOHD adalah
ANJING BERMULUT BESAR.
Jgn
menulis 4JJI tapi ALLAH
SWT,Karna 4JJI artinya FOR
JUDAS JESUS ISA al masih.
Jgn menulis ASS atau ASKUM dalam
salam,Tapi
Assalamu'alaikum,Karna ASS
artinya (maaf) PANTATMU,&
ASKUM artinya CELAKALAH
KAMU. __
MOga Bermanfaat

Ciri-ciri Wanita Durhaka dan Tidak boleh dijadikan Isteri


Banyak keluh kesah
Yang selalu merasa tak cukup, apa yang diberi semua tak cukup. diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dll. Tak redha dengan pembelaan dan aturan yang diberi suami. Asyik ingin memenuhi kehendak nafsu dia saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, tak hormat kepada suami apalagi berterima kasih pada suami. Bukannya hendak menolong suami, apa yg suami beri pun tak pernah puas. Ada saja yg tak cukup.

Suka mengungkit
Kalau suami melakukan hal yg dia tak berkenan maka diungkitlah segala hal tentang suaminya itu. sangat senang hendak membicarakan suami: tak ingat budi, tak bertanggungjawab, tak sayang dan macam-macam. Padahal suami sudah memberi perlindungan macam-macam padanya.

Ingin pada suami yg lain atau berkenan kepada lelaki yg lain.
Sangat suka membanding-bandingkan suaminya dengan suami/lelaki lain. Tak redha dengan suami yang ada.

Suka memaksa
Bila hendak sesuatu maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, petang malam asyik menekan dan memaksa suami. Adakalanya dg berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, ingin membuat malu suami, dll. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yang dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.

Sibuk bersolek
Sibuk bersolek atau tidur atau santai2 dll hingga lalai dg ibadah-ibadah asas, seperti solat berjemaah, wirid zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dg anak2, dll.

Banyak berbicara, menggosip
Siang malam, pagi petang asik menggosip terus. Apa saja yg suami kerjakan selalu tidak benar dimatanya. Zaman sekarang ni bergosip bukan saja berbicara di depan suami, tapi dg telefon, SMS, internet, BBM dan macam-macam cara yang lain . Yang jelas isteri tu asyik menyusahkan suami dg kata-katanya yg menyakitkan.

Mari sama-sama muhasabah diri dan melatih diri agar menjadi seseorang yang terbaik untuk seseorang yang kita kasihi dan cintai di hari muka kelak.

*Semoga bermanfaat..

Bidadari Untuk Umar R.A.


Umar r.a. adalah salah satu dari sahabat Rasulullah SAW. Semenjak ia memeluk islam kaum muslimin seakan memperoleh suatu kekuatan yang sangat besar. Sejak itulah mereka berani sholat dan thowaf dika'bah secara terang-terangan. Umar r.a. adalah seorang yang waro', ia sangat teliti dalam mengamalkan Islam. Umar r.a. mempelajari surah Al-Baqoroh selama 10 tahun, ia kemudian melapor kepada Rasulullah SAW, "wahai Rasulullah SAW apakah kehidupanku telah mencerminkan surah Al-Baqoroh, apabila belum maka aku tidak akan melanjutkan ke surah berikutnya". Rasulullah SAW menjawab, "sudah..."!. Umar r.a. mengamalkan agama sesuai dengan kehendak Allah SWT.

         Karena kesungguhannya inilah maka banyak ayat di Al-Qur'an yang diturunkan Allah SWT berdasarkan kehendak yang ada pada hatinya, seperti mengenai pengharaman arak, ayat mengenai hijab, dan beberapa ayat Al-Qur'an lainnya.   Rasulullah SAW seringkali menceritakan kepada para sahabatnya mengenai perjalannya mi'raj menghadap Allah SWT. Beliau SAW sering pula menceritakan bagaimana keadaan surga yang dijanjikan Allah SWT kepada sahabat-sahabatnya. Suatu hari ketika Rasulullah SAW dimi'rajkan menghadap Allah SWT malaikat Jibril AS memperlihatkan kepada Beliau SAW taman-taman surga. 
          Rasulullah SAW melihat ada sekumpulan bidadari yang sedang bercengkrama. Ada seorang bidadari yang begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu menyendiri dan tampak sangat pemalu. Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril AS, "wahai Jibril AS bidadari siapakah itu"?. Malaikat Jibril AS menjawab, "Bidadari itu adalah diperuntukkan bagi sahabatmu Umar r.a.". Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dari bidadari yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Karena sahabat-mu itu selalu memenuhi kehendak Allah SWT maka saat itu juga Allah SWT menjadikan seorang bidadari untuknya sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya".

Sejarah Agama Islam Di Indonesia



PENDAHULUAN

Risalah Islam dilanjutkan oleh Nabi Muhammad s.a.w. di Jazirah Arab pada abad ke-7 masehi ketika Nabi Muhammad saw mendapat wahyu dari Allah swt. Setelah kematian Rasullullah s.a.w. kerajaan Islam berkembang hingga Samudra Atlantik dan Asia Tengah di Timur.
Namun, kemunculan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Umayyah, Abbasiyyah, Turki Seljuk, dan Kekhalifahan Ottoman, Kemaharajaan Mughal, India,dan Kesultanan Melaka telah menjadi kerajaaan yang besar di dunia. Banyak ahli-ahli sains, ahli-ahli filsafat dan sebagainya muncul dari negeri-negeri Islam terutama pada Zaman Emas Islam. Karena banyak kerajaan Islam yang menjadikan dirinya sekolah.
Di abad ke-18 dan 19 masehi, banyak daerah Islam jatuh ke tangan Eropa. Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Ottoman, yaitu kekaisaran Islam terakhir tumbang.

Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang dilewati oleh jalur sutera. Kebanyakkan Bangsa Arab merupakan penyembah berhala dan sebagian merupakan pengikut agama Kristen dan Yahudi. Mekah adalah tempat suci bagi bangsa Arab ketika itu karana terdapat berhala-berhala mereka dan Telaga Zamzam dan yang paling penting sekali serta Ka'bah yang didirikan Nabi Ibrahim beserta Ismail.
Nabi Muhammad saw. dilahirkan di Mekah pada Tahun Gajah yaitu 570 masehi. Ia merupakan seorang anak yatim sesudah kedua orang tuanya meninggal dunia. Muhammad akhirnya dibesarkan oleh pamannya, Abu Thalib. Muhammad menikah dengan Siti Khadijah dan menjalani kehidupan yang bahagia.
Namun, ketika Nabi Muhammad saw. berusia 40 tahun, beliau didatangi Malaikat Jibril Sesudah beberapa waktu Muhammad mengajar ajaran Islam secara tertutup kepada rekan-rekan terdekatnya, yang dikenal sebagai "as-Sabiqun al-Awwalun(Orang-orang pertama yang memeluk Islam)" dan seterusnya secara terbuka kepada seluruh penduduk Mekah.
Pada tahun 622 masehi, Muhammad dan pengikutnya hijrah ke Madinah. Peristiwa ini disebut Hijrah. Peristiwa lain yang terjadi setelah hijrah adalah pembuatan kalender Hijirah.
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad saw. dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad s.a.w. wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.

[SUNTING] ISLAM DI INDONESIA

Islam telah dikenal di Indonesia pada abad pertama Hijaiyah atau 7 Masehi, meskipun dalam frekuensi yang tidak terlalu besar hanya melalui perdagangan dengan para pedagang muslim yang berlayar ke Indonesia untuk singgah untuk beberapa waktu. Pengenalan Islam lebih intensif, khususnya di Semenanjung Melayu dan Nusantara, yang berlangsung beberapa abad kemudian. Salah satu bukti peninggalan Islam di Asia Tenggara adalah dua makam muslim dari akhir abad ke 16

Sumber:id.wikpedia.org